Management Stres - Bagaimana cara mengelola stress saat berlomba
1. apa itu manajemen stress?
Menurut Smith dalam Marhendrawati, 2016. Adalah Suatu keterampilan yang menjadikan Atlet mampu mengelola stress yang diirasakannya.
Dalam sebuah perlombaan tidak terlepas dari Tekanan yang kadang membuat kita stress. Dan jika dalam perjalanannya kita tidak bisa mengelola stress tersebut maka kita tidak akan bisa mencapai target yang kita inginkan. Dan dalam peningkatan performa atau prestasi seorang atlet tidak terlepas dari caranya mengelola stress dengan baik.
2. Apa sih yang menyebabkan Atlet stres jelang kejuaraan?
Stress bisa jadi penentu performa atlet jika tidak mengontrol dengan baik. Dan hal tersebut mempengaruhi kondisi emosi dan fisik seorang atlet baik yang berasal dari diri sendiri maupun adari sekitarnya.
Ada banyak hal yang bisa bikin seorang atlet stres tapi menurut pengalaman pribadi, seringkali kita stres karena tuntutan pretasi pada sebuah kejuaraan. atau kondisi yang kurang baik saat akan berlomba, atau kita bertemu dengan lawan yang kuat. ada banyak hal yang bisa jadi alasan seorang atlet menjadi stres. Menurut Fletcher (2009), Stress meruapakan suatu respon terhadap tuntutan – tuntutan baik berasal dari lingkungan maupun diri sendiri yang berhubungan dengan performa atlet dalam sebuah kompetisi.
dan jika hal-hal tersebut tidak bisa kita kontrol maka itu bisa jadi faktor yang negatif bagi performa kita pada kejuaraan tersebut.
Kecemasan bisa saja terjadi dan mengganggu konsentrasi kita. Dan jika kita tidak dapat menghadapi dan menyelesaikan sumber stress tersebut maka stres yang muncul semakin meningkat.
3. Lalu bagaimana cara mengatasi stres dan apa manfaatnya bagi atlet jika mampu mengatasi stres?
Stress terbagi atas 2 jenis. Ada Stres yang bersifat negatif jika tidak dapat kita kontrol dengan baik, namun ada juga stres yang jika kita mempu mengelolanya maka dapat menjadi hal yang positif dan menguntungkan nih. Karena jika kita mampu mengelola stres tersebut, itu mampu memfasilitasi performa atlet dan membantu beradaptasi dengan tantangan – tantangan yang ada dalam sebuah kompetisi (Lazars, 2000).
Alih-alih menghindari rasa stres tersebut, kita belajar untuk menghadapi rasa stres dan mengelola stres tersebut menjadi sebuah energi positif yang dapat menunjang performa di arena.
Ini beberapa tehnik latihan mental untuk manajemen stres yang bisa dilakukan ;
a) Relaksasi
Latihan relaksasi memiliki manfaat untuk mengurangi ketegangan fisik atlet yang pada akhirnya dapat meminimalkan ketegangan mental yang dirasakan atlet. Ketika stres / tegang maka otot akan menjadi tegang dan kaku. Dengan belajar tehnik relaksasi maka kita akan belajar untuk mengontrol ketegangan tersebut. ada berbagai macam bentuk latihan relaksasi yang bisa kalian pelajari salah satunya adalah latihan mental atau autogenic training. Ada juga Self – hypnosis, juga progressive muscle relaxation. Untuk pelatihan ini akan lebih baik jika didampingi oleh tim Psikologi atau Tim Pelatihan mental yang expert agar sesuai dengan sasaran.
b) Self-Talk
ini adalah verbalisasi atau dialog internal yang dilakukan dan ditujukan kepada diri sendiri (Smith & Kays 2010 ; Hardy & Hall, 2006). Ini biasanya berupa pernyataan – pernyataan verbal yang positif seperti “ Aku pasti bisa’, “performaku sangat baik”, “aku yakin aku bisa”.
Dengan memberikan kata-kata positif yang tepat juga akan mempengaruhi mood dan emosi atlet. Dengan memperkatakan yang positif maka juga akan memunculkan kepercayaan diri. Dan ini akan sangat membantu terutama dalam sebuah kejuaraan yang besar.
c) Goal Setting
lho kok goal setting? Dengan membuat Goal setting yang tentu saja akan menjaga konsistensi performanya. Dan mempengaruhi saat dia berlatih dan berlomba. Goal setting juga membantu melatih Atlet untuk mengevaluasi performanya dan dapat melihat perkembangan latihan selama ini.
Goal setting bisa dibagi menjadi goal setting tujuan jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
Tujuan jangka pendek biasanya adalah tujuan yang bisa dicapai dalam beberapa hari, atau beberapa minggu. Goal setting jangka pendek biasanya disetting untuk meraih target saat latihan.
Tujuan Jangka Menengah atau biasa disebut sasaran antara, ini biasanya adalah sasaran yang bisa dicapai dengan jangka waktu lebih lama dari Jangka pendek namun tidak selama tujuan jangka panjang. Biasanya ini sasaran antara ini ada di tengah-tengah sebelum mencapai target inti pada Tujuan Jangka Panjang. Sasaran antara juga bisa dijadikan evaluasi untuk tujuan jangka panjang.
Tujuan Jangka Panjang biasanya merupakan sasaran utama atau tujuan paling besar dari atlet. Misal Medali Di PON, Sea Games, Asian Games sampai Olimpiade atau ada kejuaraan besar lainnya yang memang sudah menjadi target / goal dari Sang atlet sendiri.
Adapun Tujuan-tujuan tersebut dibuat untuk menjaga komitmen dan motivasi dari atlet sendiri. Tujuan jangka pendek dan menengah berperan sebagai reward bagi seorang atlet untuk berusaha meraih tujuan jangka panjangnya (Sport New Zealand – SNZ, 2007).
d) Konsultasi dengan Pelatih dan atau Psikolog.
Salah satu cara untuk menemukan formula yang tepat untuk mengontrol emosi adalah mengenal penyebab stres. Dengan mengenali penyebab stres, akan lebih mudah mencari metode yang tepat untuk melatih atlet mengontrol emosi.
Pada sebuah kejuaraan tidak terlepas dari pendampingan Psikolog yang bertujuan membantu Atlet untuk fokus pada target dan membuat Atlet tetap dapat mengontrol pikiran Positifnya. Dan Jika hal ini dapat dilakukan dengan tepat, maka akan sangat membantu sang atlet dalam performanya di sebuah kejuaraan.
Dengan pendekatan psikologi yang tepat dapat membantu mengidentifikasi faktor penyebab stres, serta memperkuat aspek mental yang diperlukan dalam mencapai Prestasi terbaiknya.
Pengelolaan stres yang tepat dapat merubah hal negatif menjadi positif. Jika atlet mampu mengatur Stresnya dengan baik maka dapat membantu kemajuan performa dan prestasinya.
#Usanelies