Are you Alright?
Hi, apakabar? Apakabar juga perasaanmu hari ini?
Seberapa sering kita menanyakan hal ini kepada orang-orang terdekat kita? Seberapa besar kepedulian kita akan lingkungan pertemanan kita?
Seperti kita tahu, 39 Hari Menjelang agenda besar Olahraga Indonesia "Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024". Masa-masa menjelang tappering session bagi para atlet. Masa penting dimana atlet mulai melakukan banyak simulasi jelang kompetisi, masa dimana para atlet memantapkan fisik dan psikis menghadapi perhelatan besar olahraga Indonesia.
Tapi tahukah anda? Bahwa dimasa-masa inilah kita perlu menyakan pada mereka "Are You All Right?". Kalian pasti tahu betapa Berat perjuangan Atlet Gymnastic Indonesi Rifda Irfanalutfi menuju ke Olympiade. Menyandang gelar dan menorehkan sejarah sebagai Atlet Gymnastic pertama Indonesia di ajang Olympiade bukan hal mudah. Ada banyak pengorbanan yang dilakukan. Seringkali kita sebagai pengamat, dan pendukung terfokus pada target medali dan limit, dan terkadang kita lupa menanyakan kabar perasaan mereka di hari-hari menjelang kompetisi. Beban terberat bagi Favorit juara adalah ekspektasi banyak orang terhadap hasil kejuaraan. Sampai kita lupa dibalik ekspektasi kita terhadap hasil, kita perlu memperhatikan hal kecil dan sederhana seperti "Kabar Perasaan mereka". Dan sebagai atlet ada Pride yang tinggi untuk tidak mengeluh dan tetap harus terlihat tangguh terutama pada kondisi menjelang sebuah perlombaan besar.
Peran kita sebagai orang terdekat, pelatih, wali maupun sahabat menjadi penting. Berikan dukungan moral terbaik. ini beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mendukung mereka;
1. Tanyakan Bagaimana Perasaan Mereka.
Kita sering menanyakan apa kabar, tapi kita jarang menanyakan apa yang kamu rasakan hari ini? Kabar bisa saja baik, tapi perasaan belum tentu. terkadang bangun pagi sebelum memulai latihan ada hal yang membuat si atlet merasa tidak nyaman, bisa jadi ada yang sakit atau hal lainnya. Berikan si atlet kesempatan untuk mengungkapkan apa yang dia rasakan dan kita dari situ kita bisa memberikan dukungan yang tepat bagi mereka.
2. Berikan Pujian Sederhana.
Pujian sederhana seperti , "good job", "Bagus", "Nice", "Excellent", "awesome". atau kata sederhana lain yang sifatnya memberikan pujian kecil dapat memberikan semangat bagi si atlet untuk tetap memberikan usaha terbaiknya saat latihan.
Tidak semua latihan akan dapat diselesaikan dengan baik, tapi percayalah setiap atlet akan berusaha maksimal dalam latihan karena itu adalah cara terbaik untuk mendekati hasil maksimal saat kejuaraan. dan Tugas kita adalah memberikan support terbaik bagi mereka menjelang kejuaraan.
3. Dampingi Mereka saat mereka tidak baik-baik saja.
Sama seperti orang pada umumnya kadang atlet hanya butuh didengar bukan diberikan solusi. Dampingi mereka, jika ada yang mereka utarakan maka dengarkan. Jika mereka bertanya maka jawablah. Mendengarkan adalah hal yang sulit karena kita cenderung suka menjawab. Nah, ketika ada di moment ini mari belajar jadi pendengar yang baik.
Jangan berusaha mencarikan solusi, melainkan mari berusaha untuk mengarahkan atlet untuk melihat hal yang sedang terjadi dari sisi yang positif.
4. Hindari Pujian berlebih
Sebagai atlet terutama Favorit Juara, akan selalu banyak dukungan hingga pujian yang kita dapatkan sebelum perlombaan. Namun disitulah sebagai atlet perlu sangat berhati-hati. Karena tidak jarang hal tersebut membuat atlet menjadi Over Confidence.
disini kita perlu menjadi pengingat bagi para atlet. Agar ketika mereka berada dalam kondisi terbaik mereka tidak lengah karena pujian melainkan mereka tetap dapat fokus pada apa yang menjadi target.
5. Hati-hati saat memberikan Statement Di Media
Bapak Bob Hasan pernah berkata "No News is a Good News". Fav Juara akan selalu dicari dan diharapkan dapat memberikan statement jelang kompetisi besar. namun Atlet juga punya hak menolak memberikan statement , dan juga punya hak menjawab.
Semua tergantung pada si atlet. Tugas kita sebagai pendamping adalah memberikan masukan bagi mereka untuk memberikan statement yang tepat dan sesuai dengan kondisi saat ini. Tidak berlebih namun cukup . Hal ini penting agar, Jika mereka melampaui target maka mereka akan mendapatkan perhatian yang cukup baik dan positif baik dari media maupun masyarakat. dan jika mereka belum sesuai target, tidak ada justifikasi berlebih baik dari Media maupun masyarakat.
6. Hati-hati akan ekspektasi kita
Saya yakin masing-masing kita memiliki Fav Juaranya masing-masing sehingga tidak jarang kita punya ekspektasi lebih kepada mereka. Yang realisasinya kadang bisa sesuai dengan prediksi kita, namun tidak jarang juga meleset dan mengecewakan .
Ketika hasil tidak sesuai ekspektasi, berbesar hatilah dan berikan selamat atas usaha keras si atlet. Tidak ada yang mau kalah saat kejuaraan namun disaat yang sama semua bisa terjadi di Arena. Maka Kontrol juga ekspektasi kita terhadap mereka. Apapun hasilnya mereka sudah berusaha memberikan yang terbaik.
Pertanyaan "Are You All right" mungkin adalah hal yang sederhana
Namun sangat berdampak bagi mereka yang mungkin sedang tidak baik-baik saja. Bagi seorang atlet pertanyaan "are You All right" bisa jadi penyemangat dan trigger tersendiri bagi mereka, bahwa masih ada yang peduli pada proses yang sedang dijalani.
Juara tidak tercipta dari kondisi yang nyaman, Melainkan Juara tercipta dari kegigihanmu menjalani proses, Komitmenmu terhadap apa yang jadi pilihanmu dan kemauan keras untuk tidak hanya bertahan tapi juga harus bis keluar dari zona nyaman dan bertarung habis-habisan. #Usanelies